Kumpulan Artikel Motivasi
June 2008
arranged by :
Dodi - Ryan
www.beraniegagal.com
(Silahkan sebarkan ebook ini ke teman-teman anda lainnya)
“Berani gagal, ungkapan yang jarang kita dengar… Kegagalan adalah sukses yang
tertunda, itulah yang sering kita dengar. E-book ini menyajikan artikel-artikel yang dapat
memotivasi diri anda untuk selalu bangkit dari kegagalan. Mungkin kami dapat
menginspirasi anda untuk selalu tidak menyerah dalam menghadapi segalah masalah.
Kehidupan itu seperti roda, jadi jangan pernah menyerah untuk meraih sukses anda yang
tertunda. Sukses tidak hanya dilihat dari banyaknya harta tetapi dari berapa banyak
usaha kita untuk mencapai kesuksesan itu. Salam sukses!”
Depok, 18 Desember 2006,
Dodi & Ryan
Beranie Gagal! motivate your self!
Menikmati Proses
Sebenarnya yang harus kita nikmati dalam hidup ini adalah proses. Mengapa? Karena yang
bernilai dalam hidup ini ternyata adalah proses dan bukan hasil. Kalau hasil itu Allah SWT
yang menetapkan. Kita hanya punya dua kewajiban, yaitu menjaga setiap niat dari apapun
yang kita lakukan dan selalu berusaha menyempurnakan ikhtiar yang dilakukan, selebihnya
terserah Allah SWT.
Seperti para mujahidin yang berjuang membela bangsa dan agamanya, sebetulnya bukan
kemenangan yang terpenting bagi mereka karena menang kalah itu akan selalu digilir kepada
siapapun. Tapi yang paling penting baginya adalah bagaimana selama berjuang itu niatnya
benar karena Allah dan selama berjuang itu akhlaknya juga tetap terjaga. Tidak akan rugi
orang yang mampu berbuat seperti ini sebab ketika dapat mengalahkan lawan berarti dapat
pahala, kalaupun terbunuh berarti bisa jadi syuhada.
Ketika berjualan dalam rangka mencari nafkah untuk keluarga, maka masalah yang terpenting
bagi kita bukanlah uang dari jualan itu, karena uang itu ada jalurnya, ada rezekinya dari Allah
SWT dan semua pasti mendapatkannya. Karena kalau kita mengukur kesuksesan itu dari
untung yang didapat, maka akan gampang sekali bagi Allah SWT untuk memusnahkan untung
yang didapat hanya dalam waktu sekejap.
Dibuat musibah menimpanya, dikenai bencana, hingga akhirnya semua untung yang dicari
berpuluh-puluh tahun bisa sirna seketika. Walhasil yang terpenting dari bisnis dan ikhtiar yang
dilakukan adalah prosesnya. Misal, bagaimana selama berjualan itu kita selalu menjaga niat
agar tidak pernah ada satu miligram pun hak orang lain yang terambil oleh kita, bagaimana
ketika berjualan itu kita tampil penuh keramahan dan penuh kemuliaan akhlak, bagaimana
ketika sedang bisnis benar-benar dijaga kejujuran kita, tepat waktu, janji-janji kita penuhi.
Keuntungan saat berproses dalam mencari nafkah adalah dengan menjaga nilai-nilai perilaku
kita. Uang bukanlah hal yang harus selalu dipikirkan, karena Allah Mahatahu kebutuhan kita,
lebih tahu dari kita sendiri. Kita sama sekali tidak akan terangkat oleh keuntungan yang kita
dapatkan, tapi kita akan terangkat oleh proses mulia yang kita jalani. Hal ini perlu dicamkan
baik-baik oleh siapa pun bahwa yang termahal dari kita adalah nilai-nilai yang selalu kita jaga
dalam proses.
Termasuk ketika kuliah bagi para pelajar, kalau kuliah hanya menikmati hasil ataupun hanya
ingin gelar, bagaimana kalau meninggal sebelum diwisuda? Apalagi kita tidak tahu kapan
meninggal. Karena itu, hal terpenting dari perkuliahan adalah selalu bertanya pada diri, mau
apa dengan kuliah ini? Apakah sekadar untuk mencari isi perut? Bukankah Imam Ali ra pernah
mengatakan, ''Orang yang pikirannya hanya pada isi perut, maka derajat dia tidak akan jauh
beda dengan yang keluar dari perutnya.
'' Kalau hanya ingin cari uang, hanya tok uang, maka asal tahu saja penjahat juga pikirannya
hanya uang. Bagi kita kuliah adalah suatu ikhtiar agar nilai kemanfaatan hidup kita
meningkat. Kita menuntut ilmu supaya tambah luas ilmu hingga akhirnya hidup kita bisa lebih
meningkat manfaatnya. Ikhtiar dalam meningkatkan kemampuan salah satu tujuannya adalah
agar dapat memberi manfaat bagi orang lain. Kita cari nafkah sebanyak mungkin supaya bisa
menyejahterakan orang lain.
Dalam mencari rezeki ada dua perkara yang perlu selalu kita jaga, ketika sedang mencari kita
sangat jaga nilai-nilainya, dan ketika mendapatkannya kita distribusikan sebanyak-banyaknya.
Inilah yang terpenting. Dalam melakukan hal apapun, bertanyalah selalu, untuk apa kita
melakukan semua itu. Saat melamar seseorang, kita harus siap menerima kenyataan bahwa
yang dilamar itu belum tentu jodoh kita. Mungkin kita sudah datang ke calon mertua, sudah
bicara baik-baik, sudah menentukan tanggal, tiba-tiba menjelang pernikahan ternyata ia
mengundurkan diri atau akan menikah dengan yang lain.
Sakit hati adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi, tapi ingat bahwa kita tidak pernah rugi
kalau niatnya dan caranya sudah benar. Mungkin Allah SWT telah menyiapkan calon lain yang
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
lebih cocok bagi kita. Mungkin pula kita sudah daftar ibadah haji, sudah dipotret, sudah
manasik, dan sudah siap untuk berangkat, tiba-tiba ada sesuatu hal yang membatalkan
kepergian kita, seperti yang terjadi kemarin. Apakah ini suatu kerugian?
Belum tentu! Siapa tahu ini merupakan pertolongan dari Allah SWT, karena kalau jadi
berangkat ibadah haji kita belum tentu mabrur. Allah SWT sangat tahu kapasitas keimanan
dan keilmuan kita. Oleh sebab itu, sekali lagi jangan terpukau oleh hasil. Hasil yang baik
menurut kita belum tentu baik menurut perhitungan Allah SWT. Jika kualifikasi mental kita
hanya uang lima puluh juta, maka uang satu milyar bisa menjadi musibah bagi kita.
Datangnya rezeki akan efektif kalau keilmuan dan keimanan kita mantap.
Kalau tidak, datangnya uang, gelar, pangkat, atau kedudukan yang tidak dibarengi kualitas
pribadi yang bermutu sama dengan datangnya musibah. Ada orang yang hina gara-gara dia
punya kedudukan, karena kedudukannya tidak dibarengi dengan kemampuan mental yang
baik. Sahabat, selalulah kita menikmati proses. Seperti saat seorang ibu membuat kue
lebaran, ternyata kue lebaran yang sangat enak itu telah melewati proses yang begitu
panjang dan lama.
Mulai dari mencari bahan, memilah-milahnya, menyediakan peralatan yang pas, hingga
memadukannya dengan takaran yang tepat. Begitu pula ketika ibu-ibu punya anak, lihatlah
prosesnya. Hamilnya sembilan bulan, sungguh begitu berat, tidur susah, berdiri juga berat,
masya Allah. Kemudian saat melahirkannya pun sakit setengah mati. Padahal setelah si anak
lahir belum tentu balas budi.
Bayangkanlah kalau semua proses tersebut tidak disertai keikhlasan, apa yang kita dapatkan?
Oleh sebab itu, bagi para ibu, nikmatilah proses hamil sebagai ladang amal. Nikmatilah proses
mengurus anak, pusingnya, dan rewelnya anak sebagai ladang amal. Nikmatilah proses
mendidik anak dengan penuh jerih payah dan tetesan keringat sebagai ladang amal. Jangan
pikirkan apakah anak mau balas budi atau tidak, sebab kalau kita ikhlas menjalani proses,
insya Allah tidak akan pernah rugi. Rezeki kita bukan apa yang kita dapatkan, tapi apa yang
dengan ikhlas dapat kita lakukan. Wallahu a'lam bish-shawab
Sumber : Anonymous
Harga Sebuah Kesuksesan
Dalam sebuah seminar, seorang motivator terkenal memulainya dengan mengeluarkan
sehelai uang Rp.100.000,-. Ia mengangkat uang tersebut tinggi-tinggi, sambil mengajukan
sebuah pertanyaan kepada lebih dari 2.000 peserta seminar. "Siapa yang menginginkan uang
ini?"
Tak ayal sebagian besar peserta mengacungkan tangan.
Motivator tersebut melanjutkan kalimatnya, "Baik! Saya akan memberikan uang ini kepada
salah satu diantara Anda. Tetapi sebelum itu saya akan melakukan sesuatu."
Motivator tersebut menggulung uang kertas itu. Sekali lagi ia bertanya kepada hadirin, "Siapa
yang masih menginginkan uang ini?" Tak berbeda dengan sebelumnya, hampir semua peserta
seminar tersebut mengacungkan tangan, pertanda mereka masih menginginkan uang itu.
Melihat respon peserta yang tidak berubah, motivator tersebut kemudian menginjak-injak
uang tersebut dengan kaki kanan lalu dengan kaki kiri. Setelah uang itu menjadi kotor dan
lecek, ia kembali bertanya, "Apakah masih ada yang mengingkan uang ini?"
Masih sama dengan sebelumnya, hampir semua peserta mengacungkan tangan. Kemudian
dia berkata, "Saudaraku sekalian, dari peragaan tadi saya hanya ingin menunjukkan bahwa
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
siapun ingin memiliki uang itu. Bagaimanapun kondisi uang tersebut tidak akan menurunkan
nilainya dari Rp. 100.000,-"
Pesan:
Kisah tersebut menerangkan sebuah kebenaran bahwa kehidupan ini memang sulit. Setiap
hari kita menghadapi tantangan kecil, sedang, berat, hingga sangat berat. Tetapi pada
dasarnya tantangan kehidupan tidak mengurangi nilai kita sebagai manusia. Sebaliknya
tantangan kehidupan sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai diri kita.
"The ultimate measure of a man is not where he stands in moments of comfort and
convenience, but where he stands at times of challenge and controversy. - Nilai seorang
manusia tidak dapat diukur disaat ia berada di zona nyaman, melainkan bagaimana ia
menghadapi tantangan dan kontrovesi," kata Martin Luther King Jr.
Tetapi sangat banyak diantara kita yang hanya mengeluhkan kehidupan yang penuh dengan
tantangan. Mereka lupa harus belajar sesuatu dari tantangan, rasa sakit dan perjuangan
hidup. Karena jika segalanya di dunia ini sempurna, maka kita tidak akan dapat belajar hal
baru atau mendapatkan semangat lebih besar untuk berbuat lebih baik dan meningkatkan
nilai diri kita sebagai manusia.
Oleh : Andrew Ho
Tipe-tipe Penghambat Kemajuan
Setiap kali saya mengajar sebuah kelompok ataupun perorangan, saya menjumpai bahwa ada
beberapa macam tipe orang yang dapat menghambat proses belajar itu sendiri.
Tipe yang pertama adalah Si "Tapi". Si Tapi adalah tipe orang yang mudah mengucapkan
sesuatu tanpa disertai dengan niat. "Menarik, saya ingin belajar donk.. Tapi nanti saja ya.."
adalah contoh kalimat yang biasa dilontarkan Si Tapi. Keinginan sudah ada namun tanpa niat
sehingga keinginan tersebut hanya sebatas ucapan mulut. Dan sadar ataupun tidak bahwa
kata "tapi" itu adalah penghambat utamanya. "Saya ingin berubah tapi..", "saya ingin belajar
tapi.." ... Berulang-ulang Si Tapi hanya berpusat pada kata tapi dan kalimat sesudahnya saja
sehingga ia terlalu sibuk dengan 'tapi'-nya tanpa ada tindakan yang nyata. Ketika orang lain
telah mulai belajar, Si Tapi ini tetap masih 'jalan di tempat' saja. Jika Si Tapi ini menghubungi
dan berkata ingin mempelajari sesuatu dari saya maka saya melihat bahwa sebagian besar
dari mereka akan melupakan sendiri niat mereka tersebut.
Tipe yang kedua adalah Si "Memang". Si Memang adalah tipe orang yang menghambat
dirinya dengan men-cap diri dengan sebuah label terlebih dahulu di awal dan selama proses
belajar. Contoh perkataan yang biasa dilontarkan Si Memang ini adalah : "Ya habis bagaimana
saya ‘kan memang gaptek..". Mungkin hal tersebut terlihat sepele, namun tanpa disadari
bahwa hal tersebut dapat berdampak besar kepada diri orang tersebut. Mayoritas tipe Si
Memang ini akan tertahan dan sulit untuk maju. Setiap kali dijelaskan, Si Memang telah
menutupi dirinya sendiri dengan 'tameng' label tersebut. Seolah-olah karena memang sudah
begitu maka mereka mudah melupakan yang telah diajarkan dan malas melakukan usaha
untuk mencatat. Di samping itu, Si Memang juga kurang mempunyai keinginan untuk berpikir
kritis dan mengembangkan keingintahuannya . Si Memang ingin selalu 'disuapi' dengan
informasi. Jika saya mengajar tipe Si Memang yang memang telah 'parah' dalam artian susah
diubah mindset-nya, maka Si Memang akan menderita kerugian lain yaitu ia hanya akan
mendapatkan informasi/pelajaran umum saja, tidak mendalam.
Tipe ketiga adalah Si "Sok Tahu". Si Sok Tahu ini adalah tipe orang yang mempunyai semangat
ingin belajar yang tinggi bahkan karena terlalu tingginya hingga tipe orang seperti ini terlalu
menganggap sepele hal-hal dasar seperti konsep dkk. Biasanya ditambah dengan besar
mulut.Mereka tidak terlalu ingin tahu mengenai konsep dan langsung ingin membuat sebuah
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
hal yang mereka anggap 'keren/canggih'. Sebagai contoh sederhana saya akan memberikan
berdasarkan pengalaman saya. Suatu kali saya berkesempatan untuk mengajar tentang
animasi 2 dimensi (2D) di sebuah himpunan mahasiswa. Dari awal saya telah tekankan bahwa
mereka harus menguasai konsep terlebih dahulu karena yang namanya animasi itu baik 2D
atau 3D akan sangat rawan terjadi kesalahan-kesalahan yang sebetulnya sepele diakibatkan
oleh pemahaman konsep yang kurang kuat. Ada seorang mahasiswa yang memburu saya
agar terus lanjut saja secara cepat tanpa dia kurang peduli dengan peserta lainnya. Ketika
saya menjelaskan konsep dasar, dia terlalu asik dengan aktifitasnya sendiri di komputer.
Ketika sudah mulai praktik untuk membuat animasi dasar, Si Sok Tahu ini berulang kali
melakukan kesalahan yang sama akibat ketidaktahuan dia akan konsep padahal peserta
lainnya yang mengikuti penjelasan konsep dari awal tidak mengalaminya. Dan pada akhirnya
Si Sok Tahu ini akan bingung sendiri sehingga saya terpaksa berulang kali menjelaskan
penjelasan yang sama terutama tentang konsep. Biasanya apabila Si Sok Tahu ini bertanya
maka dia yang akan terakhir saya jawab pertanyaannya setelah pertanyaan peserta lain
terjawab, tentu saja hal ini malah akan menghambat dirinya kan?
Tipe yang terakhir adalah Si "Niat Plus" , plus di sini maksudnya adalah orang tersebut selain
mempunyai niat yang kuat namun juga memiliki komitmen serta kerendahan hati. Si Niat Plus
ini sangat jarang saya jumpai, namun bukan berarti tidak ada. Tipe seperti Si Niat Plus inilah
yang sekalipun dia belajar dari nol namun dengan tekadnya yang kuat serta kerendahan
hatinya maka ia dapat melampaui tipe-tipe orang sebelumnya. Dan saya sangat menghargai
Si Niat Plus ini sekalipun harus mengajarinya dari awal. Karena tipe orang seperti ini
mempunyai beberapa keunggulan lain yaitu daya pikirnya yang kritis dan selalu ingin tahu
namun tetap terbuka dan rendah hati untuk sharing pengetahuan dari orang lain. Si Niat Plus
ini juga mau untuk belajar dari nol,termasuk dari konsep, sehingga Si Niat Plus ini akan lebih
kreatif dalam mengembangkan kreatifitasnya. Karena apa? Saya toh berangkat dari tipe ini
juga. Selama proses belajar saya yang cenderung otodidak maka saya belajar bahwa semakin
kita menjadi tipe Niat Plus, maka orang akan tidak segan-segan untuk sharing ilmu mereka
dengan kita. Setelah saya mengajar orang, saya baru menyadari bahwa memang benar
bahwa saya menjadi lebih semangat untuk mengajar orang yang mempunyai niat namun
rendah hati karena semangat juang mereka beda. Berapakali pun mereka harus mencoba, Si
Niat Plus tetap akan terus berusaha mengembangkan kemampuan mereka. Mereka tidak akan
mudah menyerah di tengah jalan apabila menemui hambatan ataupun kegagalan. Ketika
mereka sudah beranjak pada level selanjutnya, maka jangan heran apabila mereka dapat
menghasilkan karya yang seakan-akan rumit namun sebenarnya simple karena mereka
mempunyai pemahaman konsep serta teknikal secara bersamaan.
Sekarang.. Yang manakah tipe Anda? Semua itu sebenarnya akan kembali kepada pilihan
Anda sendiri. Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah Anda menjadi maju selain Anda
sendiri.
Salam,
Erika
Serigala Dan Singa
“Ayah, ada seekor singa dan seekor serigala dibawah sana, merekalah yang selalu mencuri
ternak-ternak kita”
Sang ayah akhirnya membidikan senjatanya ke singa itu, namun serigala melihat mereka dan
serigala melompat kearah singa, “Dor!!” sang serigalalah yang terkena peluru itu. Namun
singa dan serigala masih bisa berlari menjauh dari mereka. Lama kelamaan sang serigala
hanya bisa berjalan. Si singa membawa serigala ke sebuah goa yang dimana anak-anak singa
tinggal disana.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
“Kawanku, kamu sulit bertahan tuk hidup di hutan yang ganas ini, karena kaki mu pincang
biarlah aku yang mencarikan makanan buat mu, tapi tolong jaga anak-anakku”
Sang singa setiap pagi pergi mencari makanan dan setiap sore membawa mangsanya ke gua
itu, serigala yang pincang ikut menikmati makanan mereka.
“Anak-anakku, ini cerita tentang persahabatan, namun ada makna lain yang harus kita ambil,
Bisakah salah satu dari kalian menjelaskan hikmah dari cerita ini?” tanya sang guru.
“Pak ! lihat serigala itu meski tidak bisa berlari tuk berburu makanan Allah tetap memberi dia
makanan, Ya ... kita tidak perlu takut dengan rizki yang AlLah berikan. Ketika pintu yang satu
tertutup, pintu yang lain terbuka, jangan pernah berputus asa dengan rizki kita”
“Anak-anakku betul apa yang dijelaskan Aghni tadi, temanmu Aghni bisa mengambil hikmah
cerita ini dengan baik”
“Anak-anakku, aku mendidikmu, orangtuamu membesarkanmu, dan Allah menurunkan Al-
Qur’an untukmu adalah supaya kamu senantiasa dalam hidup ini mengambil peran sang
singa, usahakan kamu jangan jadi serigala itu, jadilah sang singa yang hidupnya senantiasa
memberi, memberi dan terus memberi. “Bukankah sebelum kaki melangkah Allah telah
mengampuni dosa-dosa kita, ketika kita keluar rumah tuk mencari rizki buat keluarga kita”
“Anak-anakku ingat selalu kebiasaan memberi adalah pilihan terbaik hidup kita, karena
semakin banyak dan sering kita memberi semakin banyak dan besar kebahagian kita.
Kesuksesan kita ditentukan oleh kebiasaan kita dalam memberi”
“God has given us two hands, one to receive with and the other to give with. we are not
cisterns made for hoarding, we are channels made for sharing, but we are happy to give
something” - Gary Bradshaw
“You can achieve anything you want if you help enough people to get what they want” - Zig
Ziglar
“You will succeed if You always add value, wealth happiness to other’s life” - Peter Pram
“Success by giving is our choice” - Anthony Robbins
“To make people happy, to get them to find their dreams are my success” - Oprah winfrey
“Kesuksesan kita harus jadi kesuksesan banyak orang” - Aa gym
“Belilah kesulitan kita dengan sedekah” – Alhadits
Memberi, menolong, mencintai, menghargai dan memahami adalah ritual kebahagian seharihari.
memberi membuat kita jadi subjek, memberi membuat kita lebih empati, memberi
membuat kita lebih menghargai kenapa mereka atau kita harus menerima.
Memberi membuat kita lebih memahami kebahagian hati dan menghargai kehadiran orangorang
yang selalu diberi adalah kesuksesan dalam member. Kita sepantasnya mendidik
masyarakat tuk banyak member. Kita juga sepantasnya menghargai yang menerima karena
sebenarnya yang kita berikan adalah milik mereka, yang Allah berikan buat mereka lewat
tangan kita. Saya yakin tak ada manusia yang tak pernah memberi, semua manusia pernah
memberi dan saya sangat yakin yang banyak memberi adalah orang yang paling dicintai oleh
Allah. GIVE MORE YOU WILL GET MORE
Sumber : Anonymous
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Pengalaman Adalah Guru Yang Baik
Pengalaman adalah Guru yang baik demikian nasehat dari mendiang ayah ku yang selalu aku
ingat. Pada awalnya saya tidak memahaminnya namun seiring bertambah umur saya mulai
memahaminya. Saya bekerja pertama kali ketika berusia 20tahun sebagai asisten manager
dibidang Information technology.Dengan usia yang masih muda ditengah lingkungan pekerja
yang lebih berumur saya harus mengajarkan tentang system yang mereka gunakan. Tentunya
ini pertama kalinya saya mengenal dunia pekerjaan yang berbeda dengan dunia
kuliah.Dimana semua teman sangat manis dan bersahabat.
Sedangkan dalam dunia kerja, kita mengenal 2 sisi kehidupan. Yang digambarkan terkadang
rekan kerja kita berbicara manis didepan namun kejam menikam di belakang. Pengalaman
pekerjaan saya terus bertambah pada saat saya bekerja di Perusahan Asing. Sungguh luar
biasa saya terkejut karena pertama kali saya mengenal yang disebut harassment dalam
lingkungan kerja. Rekan kerja saya terus melakukan tindakan penindasan yang tidak terpuji.
Dengan leluasa dia dapat memaki bawahannya dengan mengatakan â€oeEngkau
dibandingkan binatang, masih lebih pintar binatang â€oe.
Ataupun dengan mengatakan ke beberapa rekan kerja nya dengan sebutan bodoh, tolol. Apa
yang dia katakan adalah bentuk penindasan dalam dunia kerja dan politik kotor. Karena
seberapapun dia berkata dari pihak atasan tidak ada tindakan selama 2 tahun berturut turut.
Hingga akhirnya saya memutuskan untuk berhenti. Karena apa yang saya anut, pengalaman
hidup saya mengajarkan dunia tidak sebesar tempurung kelapa. Beberapa rekan kerja saya
memilih untuk tutup mulut karena mereka masih ingin bekerja atau menganggap hinaan itu
hal yang wajar dan biarkan Yang Maha Kuasa membalas.Namun tidak bagiku.
Masih banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan saya. Jika saya tidak
keluar perlahan lahan hal ini akan membunuh kepribadian saya. Beruntung saya menemukan
pekerjaan yang lebih bagus. Namun banyak rekan rekan saya yang tidak bernasib sama.
Sayang hukum pekerja di Indonesia masih tidak sebagus diluar dimana kita dapat menuntut
orang yang menghina kita atau berkomentar tidak professional.
Pengalaman mengajarkan bahwa tidak ada yang dapat menghina kita ataupun merendahkan
kita tanpa seijin kita. karena kita sangat berharga.
L. Susanto
Pikiran Adalah Permukaan Hati
JANGAN pernah berkata benci, kotor, atau berpikir busuk.
Itu nasihat nenek saya. "Nanti, kalau ada setan lewat, bisa terjadi sungguhan," katanya. Saya
cuma mesem, cenderung menyepelekan petuah itu. Maklum, di mata saya, orang sepuh itu
suka berpikir aneh, termasuk yang tidak masuk akal.Pokoknya, ucapan Nenek yang membawa
nama setan, jin, dan malaikat saya ibaratkan angin lalu. Tak perlu digubris. "Ya, sudah, kalau
tak percaya," katanya. Esoknya, petuah serupa diulang lagi, dan diulang lagi, walau sang cucu
selalu menertawakannya.
Belakangan, "pelajaran" dari Nenek itu ada benarnya, walau tidak mutlak --karena
menyertakan setan, jin, dan malaikat sebagai penyebab. Tampaknya, Nenek yang buta huruf
dan tak mau memaksakan kehendak itu lebih memahami hidup. Memang, makin berakal
seseorang, makin mudah ia memahami alasan orang lain.Ternyata, pikiran manusia itu bisa
"disetel" sesuai dengan daya kehendak. Mengumpat disertai kutukan bisa mewujud nyata jika
dilakukan serius.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Yang merampas daya itu adalah keraguan. Keraguan merampas keberanian, harapan, dan
optimisme. Berpikir busuk, misalnya, bisa melecut ketidakserasian. Berpikir buruk itu hanya
menyengsarakan diri. Membuat suasana jadi muram.Pernah, suatu ketika, famili saya rekreasi
ke Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah. Usai menghirup udara segar pegunungan, mereka
kembali ke kota. Jalanan menurun.
Tiba-tiba, di balik setir mobil terlintas pikiran negatifnya: "Belasan tahun saya membawa
mobil tapi belum pernah merasakan rem blong!"Belum sampai 10 menit otaknya berpikir rem
blong, rem yang diinjaknya jebol sungguhan. Kendaraan meluncur deras. Syukurlah, dia tidak
panik. Tahap demi tahap gigi persneling dipindahkan ke gigi kecil. Begitu terkendalikan, mobil
dipinggirkan dan rem tangan ditarik. Ia menghela napas panjang."Kok, berhenti," tanya
istrinya. ''Lha, wong remnya blong," katanya.
''Kok, tidak bilang-bilang?" tanyanya lagi. Tentu saja tak perlu dijawab. Sebab, jika fakta itu
disampaikan, kepanikan dijamin akan menular ke seluruh penumpang. "Tuhan masih
melindungi kita," ujar dia.Sebaliknya, pikiran yang positif dapat menghasilkan sesuatu yang
sangat mengagumkan. Ia dapat menguasai materi, objek, dan urusan. "Ia bahkan dapat
bekerja dengan sangat mengagumkan, yang orang tak dapat menjelaskannya," tulis Hazrat
Inayat Khan.
Pikiran dan perasaan manusia itu memiliki getaran kekuatan. Ketenangan dan kedamaian hati
seorang pawang, misalnya, mampu menjinakkan singa liar. Pikiran singa itu "terpengaruh"
oleh si pawang yang cinta damai. Begitu pula dalam arena adu gajah di India. Daya pikir
ribuan penonton menghendaki agar hewan itu berkelahi. Keinginan itu direfleksikan pada
hewan hingga menimbulkan kekuatan
--sekaligus hasrat untuk berkelahi.Ada pula penjinak ular yang bertugas "membujuk" binatang
melata itu keluar dari sarangnya, tanpa musik. Pikiran penjinak yang direfleksikan pada ular
itulah yang menarik ular keluar dari persembunyian. Ada orang yang mengusir lalat dengan
merefleksikan pikirannya pada makhluk kecil tersebut. Kekuatan yang mempengaruhi pikiran
serangga itu merupakan bukti adanya daya, bukan keistimewaan. Ada pula kuda yang mampu
memecahkan soal matematika rumit. Jawaban itu merupakan refleksi pikiran pelatihnya yang
diproyeksikan pada pikiran kuda. Dalam proses mediumistik, suatu gagasan matematika
diproyeksikan pada pikiran kuda.
Daya proyeksi dapat ditingkatkan dengan peningkatan daya kehendak, pemikiran, atau
perasaan. Inilah rahasia terbesar kehidupan.Bila pikiran tak jelas, misalnya, terganggu atau
terlalu aktif, maka pikiran tidak dapat mengantar refleksi secara utuh. Pikiran dapat
diibaratkan danau. Jika angin bertiup dan air beriak, maka refleksinyamenjadi tidak jelas.
Sebaliknya, jika berair tenang, bisa merefleksikan dengan jelas.Pikiran adalah permukaan hati,
dan hati adalah kedalaman pikiran. Apa yang datang dari dalam menyentuh kedalaman, dan
yang di permukaan hanya berada di permukaan. Maka, jangan heran jika dua jiwa yang
berhati penuh kasih dan berperasaan halus bisa berkomunikasi melalui pikiran dan perasaan.
Jarak bukan halangan.
Maka, si Binu yang lama tak bersua, misalnya, tiba-tiba menelepon atau muncul di depan
mata hanya karena "terpikirkan" oleh teman karibnya. Kebetulan? Tidak! Di dunia ini tak ada
sesuatu yang bersifat kebetulan. Seluruh perilaku pikiran mempengaruhi urusan hidup.Daya
pikir memang punya efek yang dahsyat. Pikiran yang panas membuat "api" di sekitarnya,
hingga orang-orang di dekatnya terbakar oleh "api" tersebut. Sebaliknya, pikiran yang tenang
dan damai memberi kesejukan pada orang-orang yang berada dalam ruang lingkupnya.Tentu,
semua refleksi ini bukan karena ada setan atau malaikat lewat. Di dunia ini, tiada suatu yang
tanpa makna. Juga bukan kebetulan. Tidak sebutir atom pun yang terlepas dari liputan dan
rencana Allah. Hanya karena kita tak memahami kehidupan di dunia ini, maka kita berada
dalam kegelapan."Sesungguhnya, di antara ilmu itu ada yang laksana mutiara tersembunyi, ia
tidak diketahui kecuali hanya oleh orang-orang yang mengenal Allah," kata Nabi Muhammad
SAW. (disarikan dari Gatra-WY)
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Mengucap Syukur
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya
terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan
menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang
mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk
kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau
menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia
menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan
kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik
mata saya."
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam
hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya
dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai
dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan. Hidup adalah anugerah Hari ini
sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar
- Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh
mengenai cita rasa makananmu
- Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum engkau
mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis
kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
- Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu
- Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga. Sebelum engkau mengeluh
tentang anak-anakmu
- Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi
tidak mendapatnya. Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan
tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai
- Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan. Sebelum merengek karena
harus menyopir terlalu jauh
- Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu
- Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan
pekerjaanmu. Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain
- Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap
pengadilan Tuhan.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu
dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini. Hidup
adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.
NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG
LAGI!
Menanam Singkong
Masih Ingat pohon singkong saya?
Saat ini, pohon singkongnya sudah semeter lebih. Terkadang saya tidak habis pikir, hanya
dengan menancap sebatang kayu, jadi pohon! Alam memang luarbiasa!!Semuanya ini, yah,
hanya berawal dari sebuah ide sederhana, yaitu memanfaatkan sepetak tanah kosong yang
terbengkalai!
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
dan tanpa terasa, tanpa perlu usaha tambahan, pohon singkong tumbuh menjulang.
Seandainya saja, saya tidak mengambil langkah pertama untuk memulainya tiga bulan yang
lalu, tentu kisah ini akan jauh berbeda.Hey ... !!! Bagaimana jika, pohon singkong tersebut
adalah rancangan proyek kita? Atau rencana bisnis kita? Yang telah kita pikirkan berbulanbulan,
tanpa rasa ingin mewujudkannya?Waktu memang sesuatu yang mengerikan, berjalan
melindas tanpa ampun. Tanpa terasa, kita bertambah tua dan menjadi semakin tidak berdaya
untuk mewujudkan mimpi kita ...Anda masih memiliki mimpi yang tertimbun? Segeralah gali
mimpi Anda!
Mulailah â€oemenanam singkongâ€oe !Sebuah pepatah mengatakan, jika kita melakukan 15%
pekerjaan awal dengan benar, maka sisa 85% keberhasilan akan mengikutinya dengan
sendiri…Jadi,mengapa Anda tidak segera memulai 15% tugas awal, dan kemudian
membiarkan alam semesta mengurus 85% sisanya ???
Selamat berjuang!
See You At The Top,
Johny Rusly
Jika Tuhan Mengingatkan Kita
Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat,
suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di
lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang
sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat
menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang
yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor.
Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.
Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam
yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai
bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti
bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.
Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil
membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.
Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di
depannya dan melemparkannya tepat mengenai seorang pekerja yang ada dibawahnya.
Karena merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang
melempar batu itu. Kini sang mandor dapat menyampaikan pesan penting dengan
menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.
Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita manusia sebagai hambaNya, Allah seringkali
menggunakan cara-cara yang menyenangkan, namun kadangkala juga dengan pengalamanpengalaman
yang menyakitkan. Allah seringkali menjatuhkan "koin uang" atau memberikan
kemudahan rejeki yang berlimpah, agar kita manusia mau mendongak keatas, mengingat-
Nya, menyembah-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas rahmat-
Nya. Tuhan seringkali memberikan begitu banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap
harinya kepada kita manusia, agar kita mau menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas
karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu tidak cukup membuat kita manusia untuk
mau mendongak keatas dan bersyukur atas rahmat-Nya. Seringkali hal itu belum cukup
membuat kita mau memberikan perhatian lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan bersyukur
atas rahmat-Nya.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalaman menyakitkan,
seperti menerima kegagalan, rasa sakit, kemiskinan, kesulitan, musibah, bencana dan
berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau
mendongak keatas. Menarik perhatian kita untuk mau menengadah kepada-Nya, mengakui
kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya. Dengan demikian, kesulitan dan pengalamanpengalaman
menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai
peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin
mempererat hubungan dengan Allah atau "habl min Allah." Hendaknya hal itu mengajarkan
kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah. Hendaknya hal itu menyadarkan kita
adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.
Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir
setiap detiknya kepada kita semua manusia. Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki
kesehatan yang kita rasakan, memiliki kedua mata untuk melihat dunia, kedua kaki yang
menopang tubuh kita, kelengkapan panca indra yang sempurna, mendapatkan rejeki yang
kita nikmati setiap hari, keluarga yang bahagia dan lain sebagainya. Semua itu sesungguhnya
adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya. Sudahkah hal itu
menjadikan kita selalu menengadahkan wajah kepada-Nya, mengingat-Nya dan bersyukur
atas rahmat-Nya ? Ataukah hal itu belum menarik perhatian kita, sehingga menunggu Allah
menjatuhkan "batu" kepada kita ?.
SEMOGA BERMANFAT !
Oleh : Eko Jalu Santoso
Gerakan Pay It Forward
Pay It Forward adalah sebuah film drama Hollywood yang diproduksi pada tahun 2000. Film
yang disutradarai oleh Mimi Leder itu mengisahkan tentang sebuah ide sederhana dari
seorang anak kecil berusia 11 tahun, Trevor. Bocah kecil ini hidup bersama ibunya, Arlene,
seorang pemabuk dan single parent.
Kisah film tersebut berawal pada saat seorang guru ilmu sosial di sekolah Trevor memberikan
sebuah tugas. Sang guru, Mr. Simonet, meminta para murid memikirkan sebuah ide yang
dapat mengubah dunia. Para murid juga diminta untuk mewujudkan idenya ke dalam tindakan
nyata.
Pada saat itulah Trevor mencetuskan ide Pay It Forward atau bayar dimuka. Inti dari ide Trevor
adalah ia hanya perlu menolong tiga orang. Pertolongan itu harus dalam bentuk yang nyata
dan tidak bisa dilakukan oleh orang yang akan ditolong itu. Setiap orang yang telah ditolong
harus menolong tiga orang lain, begitu seterusnya.
Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah seorang
pemuda gembel pecandu narkoba bernama Jerry, Mr. Simonet yang masih hidup membujang,
dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal bernama
Adam
Trevor melihat bahwa Ibunya sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah
menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan ibunya dengan
cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, Trevor juga
mengatur rencana supaya ibunya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor, Mr Simonet
yang memberinya tugas itu.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Ide Trevor mulai berjalan. Jerry dibantu oleh Trevor dengan cara membelikan baju, sepatu dan
perlengkapan lain untuk modal bekerja serta meyadarkannya agar tidak terlibat narkoba.
Uang itu diambil dari tabungan Trevor. Ketika Jerry berucap tarima casi kepada Trevor, maka
Treveor hanya menjawab “Pay It Forward”
Jerry kemudian membantu memperbaiki mobil Ibunya Trevor yang rusak tanpa diminta. Sang
ibu melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang Ibu mengucapkan
terima kasih, Trevor menjawab “Pay It Forward”
Ibu Trevor yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan
kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor),
hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur
sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka
membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, dan
dibalas dengan ucapan: "Pay It Forward
Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya
kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang
ketakutan karena dikejar polisi untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika pemuda itu sudah
aman, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek menjawab dengan kata-kata : "Pay It
Forward".
Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut
dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit
parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih
kepada si pemuda ini, dan dijawab oleh pemuda itu dengan ucapan : "Pay It Forward"
Ayah si gadis kecil yang ternyata konglomerat terkesan dengan kebaikan si pemuda. Orang
kaya itupun terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada
seorang wartawan TV yang mobilnya mogok pada saat sedang meliput suatu acara. Saat si
wartawan berterima kasih karena mendapat rezeki nomplok berupa mobil Jaguar, ayah si
gadis menjawab: "Pay It Forward"
Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis bertekad untuk mencari
tau dari mana asal muasalnya istilah "Pay It Forward" tersebut. Naluri Jurnalistiknya
mendorong dia menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda
yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan melindungi pemuda,
Ibunya Trevor yang memaafkan nenek Trevor, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide
tersebut. Dengan bantuan sang wartawan, Trevorpun muncul di televisi.
Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya,
Adam, yang selalu diganggu oleh para berandalan. Selesai pemakaman Trevor, betapa
terkejutnya sang ibu melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di
halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita
terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari
dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan kepada
orang lain.
Menurut saya, walau Trevor meninggal dalam usia yang sangat muda. Itu jauh lebih baik
dibandingkan dengan orang tua yang meninggal namun tidak meninggalkan inspirasi apa-apa.
Trevor memang pergi terlalu cepat namun ia telah mampu menginspirasi banyak orang dan
mampu membuat perubahan yang berarti.
Dengan kondisi Indonesia yang sedang carut marut, angka kemiskinan yang meningkat,
pengangguran yang tak pernah berkurang, orang-orang yang bingung memasukan anaknya
untuk sekolah karena biaya yang melangit bahkan di beberapa daerah ada yang terkena
busung lapar, Gerakan Pay It Forward menurut saya salah saru alternatif yang bisa
ditawarkan.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Lakukan gerakan “Pay It Forward” dimulai dari Anda sekarang juga. Hasilnya? Biarkan puluhan
ribu orang, karangan bunga, dan generasi berikutnya mengenang Anda ketika nanti saatnya
tiba. Dan yang paling penting, Tuhan-pun bangga dengan Anda.
Salam Sukses Mulia
Jamil Azzaini,
Inspirator Sukses Mulia.
Penulis buku Kubik Leadership dan buku Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia
Lupakan Semua Jurus-Jurus Itu!
Seorang guru tengah mengajari salah satu muridnya, yang tercerdas, sebuah jurus
pamungkas. Yang jadi masalah, keadaan sama sekali tidak menguntungkan tiga orang musuh
yang sakti tengah menunggu dengan tidak sabar.
Pertarungan hidup mati sudah disiapkan. Keringat dingin mengalir di dahi keduanya. Jurus
pertama..kedua..ketiga..hingga kelima. Hingga tiba diakhir jurus kelima sang guru bertanya,
"Bagaimana ? Apakah kau ingat jurus-jurus itu tadi ?" Dengan mata terbelalak..dan wajah
pucat muridnya menjawab,
"Ttti..tidak". Diluar dugaan sang guru menjawab,
"Bagus!!Lupakan saja.Sekarang bertarunglah!!"
Mendengar seruan sang guru, ketiga musuh segera merangsek dengan gugup murid melawan
sekenanya. Namun aneh, jurus-jurus yang diajarkan sang guru muncul begitu saja, mengalir,
tidak persis sama dengan yang diajarkan oleh sang guru, tetapi memiliki jiwa yang sama.
Dengan kata lain,jurus yang sama bekerja dengan cara berbeda oleh guru dan murid.
Anda benar. Adegan itu hanya sebuah film kungfu yang diangkat dari sebuah legenda Cina
yang sarat dengan ajaran kebijakan.
Moral ceritanya adalah Dalam mempelajari ilmu apapun termasuk ilmu kewiraswastaan
membaca itu baik..menghafal itupun baik ..bahkan menciplak juga kadang menghasilkan
tetapi yang utama dari semua itu adalah nikmati.. rasakan.. hingga meresap kebagian
terdalam diri kita hingga menyatu dengan diri hingga jurus-jurus itu beraksi tidak sama
dengan siapapun juga.
Jika Anda seorang profesional...nikmati pekerjaan Anda hingga kesumsum terdalam.
Jika Anda seorang entrepreneur...rasakan kenikmatan perjalanan seorang entrepreneur jangan
terlalu pedulikan ujung perjalanan itu entah kaya atau miskin entah bangkrut atau jaya
apapun itu lakukan yang terbaik buang semua beban bergerak bebas mengalir kadang searah
air kadang berlawanan dengan aliran air.
Nikmati.
Hidup itu sungguh-sungguh indah.
What a wonderfull world !
what an abundant life !!
What an exciting journey !!!
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
by Made Teddy Artiana
-seorang penikmat hidup-
Konsep Diri Positif
Dikisahkan ada dua orang kakak beradik yang sama-sama mengelola toko kelontong. Kakak
beradik ini mendapatkan modal dari ayahnya untuk menjalankan usaha toko kelontong yang
lokasinya tidak terlalu jauh berbeda. Sang ayah hanya berpesan tentang dua hal yang perlu
diperhatikan, yakni, " Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang
kepadamu dan kedua setiap pergi dari rumah ke toko atau sebaliknya jangan sampai terkena
sinar matahari."
Waktu terus berjalan dan masing-masing berusaha mengelola tokonya dengan menjalankan
pesan ayahnya. Setelah beberapa tahun ayahnya meninggal, kenyataan yang terjadi adalah
anak yang lebih tua tokonya berkembang semakin besar, barang-barangnya semakin banyak
dan menjadi semakin bertambah kaya. Sebaliknya, adiknya usahanya semakin menurun,
barang-barangnya semakinmenyusut dan menjadi semakin miskin.
Ibunya yang melihat hal itu merasa heran dan menanyakan kepada masing-masing anaknya.
Ketika ditanyakan kepada anak yang lebih kecil jawabnya adalah, " Semua ini karena saya
mengikuti pesan ayah. Pesan pertama, saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang
berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan agar
setiap pergi dan pulang dari rumah ke toko saya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya
saya selalu membawa mobil atau naik taksi menuju toko atau pulang kerumah. Padahal, kalau
mau dengan berjalan kaki saja sampai, tetapi karena pesan ayah demikian maka
pengeluaranku menjadi bertambah banyak."
Sedangkan ketika Ibunya bertanya kepada anak yang lebih tua yang lebih berhasil mengelola
tokonya, jawabnya adalah, " Semua ini berkat dua pesan ayah tersebut. Pertama ayah
berpesan supaya saya tidak menagih hutang kepada orang yang berhutang kepada saya,
maka saya tidak menghutangkan kepada orang lain sehingga modal saya tidak susut. Kalau
ada orang yang ingin berhutang, saya lebih senang memberikan bantuan uang sesuai
kemampuan saya saja, sehingga saya tidak perlu menagih hutang. Ayah juga berpesan agar
setiap berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya
selalu berangkat ke toko dengan berjalan kaki lebih awal sebelum matahari terbit dan pulang
ke rumah lebih lambat sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko
lain buka dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Kebiasaan itu menjadikan banyak
orang tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih panjang."
Sahabat semuanya, kisah diatas saya dapatkan dari seorang teman yang entah dari mana
sumber aslinya. Mungkin bukanlah kisah nyata, namun sesungguhnya memberikan pelajaran
bermakna kepada kita semua, bahwa sebuah pesan atau kalimat dapat ditangkap berbeda
sehingga memberikan hasil yang berbeda. Kalau seseorang mampu melihat dengan "positive
attitude" maka ia berhasil menangkap pesan itu menjadi positif, pikirannyapun positif,
tindakannyapun positif dan hasilnya adalah positif pula. Sebaliknya kalau pesan itu ditangkap
dengan persepsi yang berbeda, maka pesan itu dianggap sebagai sebuah kesulitan bukan
sebuah tantangan, hal ini akan mempengaruhi pikiran dan tindakannya, dan hasilnya adalah
sesuatu yang negatif.
Setiap kalimat yang datang kepada diri kita dapat berarti positif atau negatif kepada diri kita,
sesungguhnya pilihannya ditentukan oleh diri kita sendiri. Semua yang datang kepada diri
kita, apakah itu negatif atau positif sesungguhnya tergantung bagaimana kita
mengartikannya. Tanpa kita memberikan arti, maka setiap kalimat maupun keadaan yang
datang kepada kita tidak akan memiliki makna sama sekali terhadap diri kita.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Yang perlu kita pahami adalah bahwa salah satu kunci keberhasilan hidup kita adalah
bagaimana kita dapat mengembangkan KONSEP DIRI POSITIF. Konsep diri positif ini seperti
sebuah sistem operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif
seseorang. Konsep diri positif ini dapat masuk kedalam pikiran seseorang dan mempunyai
bobot pengaruh yang besar terhadap kemampuan menerima dan mempersepsikan setiap
pesan yang datang. Semakin positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah
menangkap dan mempersepsikan setiap pesan yang datan menjadi sebuah pesan yang
positif. Demikian pula sebaliknya.
Konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup
seseorang. Karena konsep diri positif dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang
menjadi positif dalam kehidupannya. Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi
modal bagi kesuksesan hidup. Nah, bagaimana dengan Anda ?. Pilihannya ditentukan oleh diri
Anda sendiri. SEMOGA BERMANFAAT !
Oleh : Eko Jalu Santoso
Jatuh Dalam Kesalahan Dan Bangkit Dengan Kebenaran
Perhatikan di sekeliling kita begitu banyak orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan
serabutan dan dengan kepanikan! Bisa dimaklumi apalagi dengan BBM yang naik melesat.
Dan banyak bencana di beberapa kota. Juga orang-orang di sekitar kita begitu mudah untuk
bereaksi dengan amarah dengan melakukan demonstrasi.
Nah, kita pun tidak luput dari membuat kesalahan. Apakah dengan kesalahan kita, maka kita
menjadi mundur dan tidak mau berbuat sesuatu dalam hidup kita? Saya katakan, Jatuh dalam
Kesalahan dan Bangkit dalam Kebenaran, sesuai dengan judul artikel ini. Maksudnya,
hendaknya kita tidak perlu mudah putus asa atas kesalahan yang kita buat. Melainkan koreksi
diri kita masing-masing dari kesalahan yang kita buat. Mungkin kita kurang seksama dalam
mengambil keputusan atau kurang cermat melihat keadaan yang terjadi di sekeliling kita.
Setelah kita koreksi diri, mungkin dengan menarik diri dari publik, siapkan diri untuk maju dan
bangkit kembali dengan persiapan yang matang.
Seperti dikatakan oleh Stephen Covey dalam bukunya 8th Habit, kita bangkit dengan
semangat untuk memberi pengaruh, bukan semangat untuk prihatin. Apa bedanya semangat
memberi pengaruh (Spirit Influence) dengan semangat untuk prihatin (Spirit Concern)?
Semangat memberi Pengaruh yaitu memperhatikan apa yang terjadi dan memberikan solusi
sebagai jalan keluar dengan menyampaikan pendapat kepada masyarakat, pengaruhi cara
berpikir masyarakat bahwa dalam segala hal ada jalan keluar yang positif. Dan ingatkan untuk
mengendalikan diri kepada masyarakat. Tentu pada awalnya, mendapat penolakan, dan hanya
sikap persisten untuk tercapainya tujuan, maka pengaruh positif yang kita berikan akan
terima oleh masyarakat.
Berbeda dengan Semangat untuk Prihatin yaitu semangat untuk mengeluh, semangat untuk
menyalahkan salah satu pihak dan sama sekali tidak memberikan solusi yang positif.
Daripada kita menghabiskan energi untuk berteriak-teriak, hal ini tidak ada gunanya.
Sebaiknya kita memulai sesuatu yang berbeda dengan kebanyakan orang yaitu memuali
dengan semangat untuk memberi pengaruh dengan menyampaikan pendapat kepada
masyarakat. Penyampaian pendapat ini dapat dengan menyampaikan artikel dalam situs, atau
menulis artikel dalam koran dan bahkan lebih baik lagi jika menerbitkan buku.
Netter yang budiman,
Sudah saatnya Indonesia bangkit dengan semangat baru dan berpengaruh secara positif
dalam masyarakat.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
- Hindari mengeluh dan mengomel!
- Kendalikan emosi.
- Sampaikan pendapat dengan santun dan dengan kata-kat yang positif
- Beri waktu kepada pendengar untuk berpikir
- Kembali untuk mengingatkan pendapat yang sudah disampaikan (sikap persisten)
Terima kasih saya ucapkan atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk
menyampaikan pendapat saya dalam situs ini, semoga tulisan saya berguna bagi para
pembaca. Dan ingat "Success Is My Right!"
Salam Sukses untuk Netter Andriewongso.com
Oleh : Debbie Sianturi
Paku Pagar
Sejak "memperoleh" tubuhnya, manusia mulai memasuki sekolah kehidupan. Yang dihadapi
setiap hari tak lain adalah "pelajaran" demi" pelajaran". Setiap pelajaran selalu diulang
sampai kemudian dikuasai. Tak ada kata salah-benar, yang ada hanya pelajaran. Proses
belajar itu tak ada akhirnya. Orang lain adalah cermin bagi kita. Seperti apakah hidup kita
nanti amat tergantung pada diri sendiri.
Anto memiliki tabiat yang kurang baik. Gampang marah, memaki, atau ngomel. Suatu hari
ayahnya memberi sekantung paku seraya berpesan, setiap kali marah atau ngomel, ia harus
menancapkan sebuah paku pada kayu pagar belakang rumah.
Hari pertama, Anto menancapkan 27 paku. Hari demi hari berikutnya ia mampu mengurangi
jumlah paku yang mesti ditancapkan. Lama-lama ia sadar, ternyata lebih mudah
mengendalikan emosinya daripada harus menancapkan paku. Ia melaporkan hal itu pada sang
ayah. Setelah itu ayahnya menyarankan, mulai sekarang Anto diharuskan mencopot kembali
satu paku setiap kali ia berhasil mengendalikan emosinya. Pada akhirnya anak muda itu
berhasil mencopot semua paku yang tertancap pada kayu tersebut.
Sang ayah kemudian menggandeng Anto melihat pagar kayu. "Kau telah melakukan sesuatu
yang baik anakku. Namun, lihatlah kayu besar ini sekarang berlubang-lubang, tidak mulus
lagi. Inilah cermin hidup.
Setiap kemarahan, kegusaran, akan menimbulkan bekas luka di hati orang. Persis seperti
bekas-bekas lubang paku pada kayu ini.
Betapapun kita berkali-kali minta maaf, luka itu masih ada"
Setiap kemarahan akan membuatmu menjadi lebih kecil, sementara memaafkan akan
mendorongmu untuk berkembang jauh melebihi ukuranmu."
"Jadilah bambu. Jangan jadi pisang. Daunnya lebar membuat anaknya tidak kebagian sinar
matahari. Bambu lain rela telanjang asal anaknya, rebung, pakaiannya lengkap."
Mark Zuckerberg, Miliarder Termuda
Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut,
banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan
berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular.
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan
pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan
kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itumencoba
membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya.
Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari
buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu
kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan
kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di
kampus bersangkutan.
Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan
website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs
ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas
mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka
waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih
mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang
bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk
menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan
Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi
Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan
yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu.
Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur
tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari.
Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk
menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik
dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data
yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang
membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah
dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase
kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang
dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan
mencapai 200 juta anggota.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi
‘barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik
meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus
mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook
bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda
dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar ‘menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah
jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun
ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan
baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini
menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam
menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin
bermakna.
Sumber : www.andriewongso.com
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Saatnya Bangkit!!!
Tanpa terasa, seratus tahun sudah, kita memperingati Hari Kebangkitan Bangsa. Sebuah hari
yang mengingatkan kita pada cita-cita besar untuk mempersatukan bangsa. Cita-cita itu
dimulai dari sebuah perkumpulan pemuda yang didirikan oleh Dr Soetomo, tepatnya pada 20
Mei 1908 silam. Di bawah penjajahan Belanda, para pemuda tersebut mempunyai cita-cita
luhur, demi memikirkan nasib bangsa yang kala itu sangat buruk, selalu dianggap bodoh dan
tidak bermartabat oleh bangsa lain.
Kini, seratus tahun kemudian, setelah hampir 63 tahun kita merdeka, kita perlu kembali
menanyakan makna Hari Kebangkitan Bangsa tersebut. Sebab, hingga kini, cita-cita tersebut
sepertinya masih harus terus diperjuangkan. Apalagi, sejak era krisis moneter yang-bisa
dikatakan-belum pulih sepenuhnya. Kita juga perlu bertanya, apakah dalam masa
kepemimpinan enam presiden yang berbeda, telah mengantarkan kita pada era kebangkitan
yang sebenarnya?
Satu abad bukanlah masa yang singkat dalam hitungan waktu. Namun, untuk sebuah
perjuangan, nampaknya waktu satu abad berlalu dengan cepat. Karena itulah, tepat kiranya
jika momen seratus tahun Kebangkitan Nasional ini kita jadikan sebagai sarana refleksi diri
dan bangsa. Inilah saatnya menghadirkan kembali ruh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam
diri dan pribadi masing-masing.
Seperti yang dicita-citakan Organisasi Boedi Oetomo, yakni keinginan menyatukan para
pemuda dalam sebuah organisasi yang terbuka dan tidak berdasar kelompok tertentu, maka
selayaknya kita juga perlu menjadikan persatuan sebagai dasar penyemangat untuk bangkit,
sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, hanya dengan memosisikan diri sejajar
dengan bangsa lain, kita akan mampu menunjukkan jati diri dan kebesaran Indonesia sebagai
sebuah bangsa yang kaya, baik kaya Sumber Daya Alam, maupun manusianya.
Maka, adanya semboyan adiluhung, Bhinneka Tunggal Ika-berbeda-beda, tetapi tetap satuadalah
sebuah simbol kekayaan bangsa, yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi
kebangkitan bersama. Hanya dengan persatuan dalam kebersamaan, kita mampu
membangun kembali harga diri bangsa. Dengan semangat tersebut, kita akan dapat
mengenali kelemahan dan kekurangan, sehingga bisa dijadikan sarana evaluasi untuk
mengembalikan harkat dan martabat kita.
Mari, secara tegas dan tuntas, kita buang semua hal negatif, seperti disintegrasi,
ketidakdisiplinan, ketidakpercayaan diri, kemalasan, keengganan belajar, dan semua sifat
serta sikap yang hanya akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu, ini membutuhkan
kerja bersama dari semua pihak. Kita hilangkan sifat saling menyalahkan dan kita ganti
dengan sikap saling dukung dan dorong demi membangun kemajuan bersama.
Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk membuktikan bahwa sukses juga adalah hak bangsa
kita. Success is my right!!! Dengan semangat seratus tahun kebangkitan bangsa, kita bangun
kembali ruh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tak perlu menunggu instruksi dari
atasan, tak perlu mencari-cari penghargaan, kita buktikan dengan tindakan nyata, Indonesia
akan segera bangkit, sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Salam sukses, luar biasa!!!
Andrie Wongso
Make Mistakes are O.K
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
Beranie Gagal! motivate your self!
Tidak jarang, suatu kesalahan adalah yang menyebabkan munculnya tantangan - atau istilah
lainnya adalah masalah. Untuk memahami kesalahan, Pak Mario memberikan pencerahannya:
Kesalahan kita butuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baik, karena timbulnya kesalahan
adalah tanda diperlukannya cara-cara yang lebih baik.
Membuat kesalahan dan bahkan gagal dalam melakukan sesuatu yang berguna, adalah lebih
baik daripada tidak pernah salah karena tidak melakukan apapun.
Kesalahan yang tidak kita hadapi dan tidak kita pandang tajam di matanya, akan timbul lagi
pada tempat dan kesempatan lain.
Pemimpin bisnis yang kemarahannya adalah tentang hal-hal yang sama selama bertahuntahun,
adalah orang yang sedang mempimpin organisasi yang sedang dalam perjalanan
turun.
Karena kesalahan selalu memberikan pelajaran untuk mencapai cara-cara yang lebih baik,
maka tidak penting apakah itu kesalahan kita atau kesalahan orang lain.
Bila tidak mencapai keberhasilan hebat, masih ada keberhasilan baik, keberhasilan lumayan,
keberhasilan cukup, lalu... hampir berhasil, baru kemudian "...nggak apa-apa kok!"
Kita membutuhkan kunci pembuka pintu kesungguhan untuk menghadapkan wajah ini ke
wajah kesalahan kita, dan mulai melakukan sesuatu yang akan mengeluarkan kita dari
masalah, menuju keadaan yang lebih baik.
( MT - Mistakes are O.K.-able )
It's fine to celebrate success
but it is more important to heed the lessons of failure.
Adalah wajar untuk merayakan keberhasilan, tapi jauh lebih penting memperhatikan pelajaran
dari kegagalan
( Bill Gates - Founder of Microsoft Corporation )
Sumber: Mario Teguh Super Club
Supported by www.beranibisnis.com Cara Cerdas Menjadi Pebisnis Online
SPONSOR
183